Thursday, July 22, 2010

Chasing Your Own Tail, Eh Mister?


"
Someone who's never satisfied with what they have, is just like a dog that chasing their own tail. They never realized that they already have what they're after. "
-Dea-

kalimat ini muncul di kepala saya, setelah melakukan sebuah percakapan dengan seorang teman tadi sore. pada saat itu kami membicarakan mengenai seseorang yang kami kenal dan hubungannya dengan beberapa wanita. sounds like Ariel Peterpan and his ladies? could be.

setelah bertukar gosip, kami mengetahui bahwa teman kami itu (sebut saja AP haha) ternyata sedang berusaha mendekati seorang wanita yang kami juga kenal, padahal saat ini sebenarnya AP sudah mempunyai pacar. perilaku yang AP lakukan ini, bukanlah kali pertamanya kami dengar dilakukan oleh dia. malah sepertinya sejak dari awal kami mengenalnya, dia selalu dibayangi oleh gosip-gosip sejenis ini. bahkan ada rumor yang mengatakan bahwa dia sudah pernah berpacaran sebanyak 28 kali.

berita-berita seperti ini kemudian membuat kami bertanya-tanya. kenapa ya AP melakukan hal seperti itu? apa yang menyebabkan ia seolah-olah tidak pernah puas dengan pasangan yang ia miliki saat ini, dan selalu berusaha mencari orang baru setelah beberapa lama membina hubungan?

teman saya mengatakan bahwa mungkin dia belum menemukan pasangan yang benar-benar dapat melengkapinya, bahwa dia selalu menemukan kekurangan dalam diri pasangan yang saat ini sedang ia miliki, sehingga ia memutuskan untuk mencari lagi yang lebih baik.

mendengar komentarnya, saya pun menganggukkan kepala karena sangat mungkin bagi seseorang untuk merasa tidak cocok dengan pasangan mereka, dan hal yang wajar jika mereka berusaha mencari yang terbaik dan paling sempurna untuk mereka.

akan tetapi, saat itu saya juga teringat dengan tulisan salah satu teman saya, Abay, di Twitter. saya sudah lupa kalimat pastinya, tetapi pada intinya dia mengatakan bahwa kita selalu bisa untuk terus dan terus mencari seseorang yang lebih baik. Yang paling baik.
tetapi sampai kapan? Apa yang bisa dijadikan batas waktunya atau penanda bahwa kita telah menemukan yang terbaik?
daripada terus mencari tanpa henti, kenapa tidak mengusahakan saja apa yang sudah ada.
karena Cinta tidak hanya tentang menemukan yang terbaik, tetapi juga mengenai cara mengolah hubungan yang sudah ada, menjadi yang paling baik.
afterall, tidak ada manusia yang sempurna kan di dunia ini?

sehingga ketika saya teringat kembali dengan si AP, saya jadi merasakan sedikit rasa kasihan (hanya sedikit loh). Kenapa?

karena ketika saya berpikir tentang AP, saya jadi teringat tentang anjing.
tidak. bukan dalam artian yang kasar atau mencerca, tetapi hanya kepada salah satu perilaku mereka yang senang mengejar-ngejar ekor mereka sendiri.
bukankah perilaku si AP dapat disamakan dengan perilaku anjing tersebut?

dia selalu terus mencari. berputar-putar dari satu orang ke orang lain, berusaha menemukan seseorang yang dapat memenuhi kebutuhannya dan sesuai dengan kriteria ideal bayangannya.
dan semua itu dia lakukan tanpa pernah menyadari bahwa mungkin, sebenarnya dia pernah / sedang memilikinya.
karena dia terlalu sibuk mencari dan tidak pernah berhenti cukup lama untuk menyadari bahwa apa yang dia kejar sebenarnya sudah menjadi miliknya.

dan kini saya merasa kasihan padanya. setelah hidup di Bumi ini cukup lama, ternyata perkembangan intelegensinya tidak jauh berbeda dengan doggy yang suka berkeliaran di kantin fakultas saya.
haha :)

so i think, at least for me, let's just be grateful for everything.
because it's always the easiest and yet the hardest thing to do in life.

count your blessing and be thankful for everyone we have in life.
because, there's always a reason why some people make it to our present,
and some just don't.


cheers!


1 comment:

  1. betul de, itu namanya nggak bersyukur kalo tetep nyari yang terbaik. di atas langit masih ada langit. rumput tetangga selalu lebih hijau.
    the greener doesn't mean better kan.hehe.
    selalu (berusaha) untuk puas dengan apa yang kita punya. itulah hidup.:D

    ReplyDelete