- Tidak merokok
- Tidak minum alkohol
- Menjaga diri sebaik mungkin dan tidak melakukan hubungan yang terlalu jauh dengan seseorang (I mean, physically)
Haha. Yah, agak klise sih memang. tetapi ini adalah tiga hal paling dasar yang saya pegang dengan erat dari dulu. soal prinsip yang pertama, sebenarnya akan mudah saja bagi saya bila saya ingin mencoba rasa rokok, karena beberapa teman disekeliling saya adalah perokok dan sebagian diantara mereka merokok dalam kapasitas yang cukup berat. jika saya penasaran, sebenarnya gampang saja untuk meminta sebatang rokok mereka dan mencobanya. tetapi saya tidak mau dan tidak tertarik sama sekali.
hal ini sepertinya sedikit banyak disebabkan karena saya tumbuh di lingkungan keluarga yang tidak merokok sama sekali. kakek dan nenek saya tidak merokok, ayah saya pun selama yang saya ingat, tidak pernah sekalipun menghembuskan asap rokok atau membawa aroma rokok ke dalam rumah. dan jangan bertanya tentang ibu saya, dia adalah orang yang cukup vokal dalam masalah memprotes para perokok yang dia temui di tempat makan atau angkutan umum.
ketika melihat para perokok, saya sih tidak mempunyai keberatan apapun karena saya tidak senang menilai atau menghakimi seseorang. asalkan semua keputusan mereka itu dibuat dengan kesadaran penuh akan konsekuensi yang ada, then it will be just fine with me. saya baru akan sangat terganggu jika mereka merokok dengan tidak tahu diri, mengebulkan asap kemana-mana, seakan akan semua orang rela rela saja menghirup karbon monoksida seperti itu. kalau ada orang seperti itu, barulah saya akan keberatan. tetapi selama mereka menghormati hak orang lain yang ingin menghirup udara bersih dan tidak merokok di dekat saya, maka itu hak mereka untuk menikmati tembakau itu.
Lalu bagi yang beragama Islam, pasti tahu bahwa alkohol itu haram hukumnya. saya sendiri belum benar-benar menjalankan semua peraturan agama yang ada, dan tidak terlalu mengerti secara mendalam tentang semua ajaran-ajaran yang ada di dalamnya, tetapi saya tetap berusaha sebaik mungkin untuk menghindari yang dilarang oleh Allah SWT dan menjalankan yang diperintahkan-Nya. selain itu alasan kenapa tidak meminum alkohol menjadi suatu hal yang prinsipil bagi saya, adalah karena saya takut menjadi bodoh.
hahaha.. tidak tahu juga sih, apakah memang ada pengaruh langsungnya atau tidak. tetapi saya sudah merasa otak ini semakin menumpul seiring dengan berjalannya usia, sehingga rasanya tidak perlu lagi ditambah asupan alkohol untuk menjadi katalisator dari kebodohan saya. lagipula, saya pernah melihat perilaku salah satu teman yang sedang mabuk, dan kelakuan serta penampilan mereka saat itu benar-benar tidak menggoda saya untuk ikut-ikutan. buat apa minum sesuatu dengan harga yang sangat mahal cuma untuk bangun keesokan harinya dengan mata merah, kulit kering, otak kosong, kepala pusing, dan tidak bisa berfungsi dengan baik selama seharian penuh?
prinsip yang ketiga menurut saya adalah prinsip terpenting yang saya miliki.
sejak kecil, saya mempunyai seorang ibu yang cukup terbuka untuk membicarakan berbagai hal menyangkut pengetahuan seksual dan apa saja yang boleh dan tidak boleh saya lakukan dengan lawan jenis ketika saya besar nanti. ibu kerap kali mengatakan kepada saya bahwa sebagai wanita ada beberapa hal yang harus dijaga dengan sebaik-baiknya, sehingga saya pun tumbuh besar dengan cukup harga diri untuk mengetahui apa yang harus saya jaga dan saya pertahankan dengan sebaik mungkin.
mungkin seiring dengan perkembangan jaman, standar akan batasan-batasan itu akan berubah dan menjadi lebih fleksibel dibandingkan dengan jaman orangtua kita (dimana rasanya sekarang anak SMP pun sudah berani cium-ciuman dengan pacarnya), tetapi tetap saja ada beberapa batasan yang tidak boleh dirubah atau dibuat fleksibel. ada beberapa batasan, terlepas dari norma agama ataupun sosial, yang harus kita simpan untuk diri kita sendiri dan hanya diberikan pada seseorang nanti, suatu saat di masa depan.
sepanjang hidup saya, ada masa ketika orang mempertanyakan prinsip saya, atau mencoba menggugah saya untuk membelokkan sedikit aturan yang saya miliki. tetapi saya tidak bisa. prinsip-prinsip ini adalah apa yang saya miliki untuk menjalani hidup yang saya punya.
those principles are the ones that define me.
make me who I am right now. And without them, I'll be lost.
saya tidak mau berubah menjadi orang lain. pribadi yang saya sendiri pun tidak bisa mengenalinya. dan itulah yang akan terjadi jika saya melepaskan prinsip yang saya miliki. jadi saya akan berusaha sebaik mungkin untuk mempertahankan prinsip yang saya miliki dan tidak terpengaruh dengan omongan orang yang meminta sebaliknya. selain itu, dengan prinsip yang saya miliki lah saya dapat melihat mana teman-teman terbaik saya, yaitu orang yang mau mengerti, memahami, dan menghormati sesuatu yang saya pegang dengan teguh tanpa berusaha mengubahnya.
Dan hal itu jugalah yang akan selalu saya lakukan kepada orang-orang di sekeliling saya. Menghormati dan menerima mereka tanpa berusaha mengubah siapa diri mereka yang sebenarnya, selama itu baik dan tidak merugikan siapa pun :)
happy sunday and cheers, folks! :D
hal ini sepertinya sedikit banyak disebabkan karena saya tumbuh di lingkungan keluarga yang tidak merokok sama sekali. kakek dan nenek saya tidak merokok, ayah saya pun selama yang saya ingat, tidak pernah sekalipun menghembuskan asap rokok atau membawa aroma rokok ke dalam rumah. dan jangan bertanya tentang ibu saya, dia adalah orang yang cukup vokal dalam masalah memprotes para perokok yang dia temui di tempat makan atau angkutan umum.
ketika melihat para perokok, saya sih tidak mempunyai keberatan apapun karena saya tidak senang menilai atau menghakimi seseorang. asalkan semua keputusan mereka itu dibuat dengan kesadaran penuh akan konsekuensi yang ada, then it will be just fine with me. saya baru akan sangat terganggu jika mereka merokok dengan tidak tahu diri, mengebulkan asap kemana-mana, seakan akan semua orang rela rela saja menghirup karbon monoksida seperti itu. kalau ada orang seperti itu, barulah saya akan keberatan. tetapi selama mereka menghormati hak orang lain yang ingin menghirup udara bersih dan tidak merokok di dekat saya, maka itu hak mereka untuk menikmati tembakau itu.
Lalu bagi yang beragama Islam, pasti tahu bahwa alkohol itu haram hukumnya. saya sendiri belum benar-benar menjalankan semua peraturan agama yang ada, dan tidak terlalu mengerti secara mendalam tentang semua ajaran-ajaran yang ada di dalamnya, tetapi saya tetap berusaha sebaik mungkin untuk menghindari yang dilarang oleh Allah SWT dan menjalankan yang diperintahkan-Nya. selain itu alasan kenapa tidak meminum alkohol menjadi suatu hal yang prinsipil bagi saya, adalah karena saya takut menjadi bodoh.
hahaha.. tidak tahu juga sih, apakah memang ada pengaruh langsungnya atau tidak. tetapi saya sudah merasa otak ini semakin menumpul seiring dengan berjalannya usia, sehingga rasanya tidak perlu lagi ditambah asupan alkohol untuk menjadi katalisator dari kebodohan saya. lagipula, saya pernah melihat perilaku salah satu teman yang sedang mabuk, dan kelakuan serta penampilan mereka saat itu benar-benar tidak menggoda saya untuk ikut-ikutan. buat apa minum sesuatu dengan harga yang sangat mahal cuma untuk bangun keesokan harinya dengan mata merah, kulit kering, otak kosong, kepala pusing, dan tidak bisa berfungsi dengan baik selama seharian penuh?
prinsip yang ketiga menurut saya adalah prinsip terpenting yang saya miliki.
sejak kecil, saya mempunyai seorang ibu yang cukup terbuka untuk membicarakan berbagai hal menyangkut pengetahuan seksual dan apa saja yang boleh dan tidak boleh saya lakukan dengan lawan jenis ketika saya besar nanti. ibu kerap kali mengatakan kepada saya bahwa sebagai wanita ada beberapa hal yang harus dijaga dengan sebaik-baiknya, sehingga saya pun tumbuh besar dengan cukup harga diri untuk mengetahui apa yang harus saya jaga dan saya pertahankan dengan sebaik mungkin.
mungkin seiring dengan perkembangan jaman, standar akan batasan-batasan itu akan berubah dan menjadi lebih fleksibel dibandingkan dengan jaman orangtua kita (dimana rasanya sekarang anak SMP pun sudah berani cium-ciuman dengan pacarnya), tetapi tetap saja ada beberapa batasan yang tidak boleh dirubah atau dibuat fleksibel. ada beberapa batasan, terlepas dari norma agama ataupun sosial, yang harus kita simpan untuk diri kita sendiri dan hanya diberikan pada seseorang nanti, suatu saat di masa depan.
sepanjang hidup saya, ada masa ketika orang mempertanyakan prinsip saya, atau mencoba menggugah saya untuk membelokkan sedikit aturan yang saya miliki. tetapi saya tidak bisa. prinsip-prinsip ini adalah apa yang saya miliki untuk menjalani hidup yang saya punya.
those principles are the ones that define me.
make me who I am right now. And without them, I'll be lost.
saya tidak mau berubah menjadi orang lain. pribadi yang saya sendiri pun tidak bisa mengenalinya. dan itulah yang akan terjadi jika saya melepaskan prinsip yang saya miliki. jadi saya akan berusaha sebaik mungkin untuk mempertahankan prinsip yang saya miliki dan tidak terpengaruh dengan omongan orang yang meminta sebaliknya. selain itu, dengan prinsip yang saya miliki lah saya dapat melihat mana teman-teman terbaik saya, yaitu orang yang mau mengerti, memahami, dan menghormati sesuatu yang saya pegang dengan teguh tanpa berusaha mengubahnya.
Dan hal itu jugalah yang akan selalu saya lakukan kepada orang-orang di sekeliling saya. Menghormati dan menerima mereka tanpa berusaha mengubah siapa diri mereka yang sebenarnya, selama itu baik dan tidak merugikan siapa pun :)
happy sunday and cheers, folks! :D